ArsipDAD Paniai: Bantuan Dana Dari Yohana Yembise Bukan Bayar Kepala

DAD Paniai: Bantuan Dana Dari Yohana Yembise Bukan Bayar Kepala

Kamis 2015-02-12 01:16:00

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Paniai, Jhon NR Gobay, menegaskan, bantuan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise, bukan bayar kepala, namun karena rasa keprihatinannya terhadap keluarga korban insiden 8 Desember 2014 lalu.

“Uang yang dibantu mama Yohana Yembise itu bukan bayar kepala, tetapi ia bantu dana pribadi. Ya, walau dapat uang, tetapi masalah ini tetap kita usut sampai tuntas,” ujar Jhon kepada suarapapua.com, Kamis (12/2/2015) pagi. (Baca: Komnas HAM Sibuk Urus Kisruh KPK-Polri, Kasus Paniai Dilupakan?).

 

Menurut Jhon, Yohana Yembise sebagai perempuan asli Papua mengkin merasa terpukul dengan peristiwa penembakan yang terjadi di kabupaten Paniai. (Baca: Komnas HAM RI Resmi Bentuk Tim Penyelidikan Pelanggaran HAM di Paniai).

 

“Dia perempuan Papua jadi dia bantu mama-mama yang anaknya menjadi korban kekerasan, tapi ini bukan bayar kepala, jadi wajar saja,” katanya.

 

Jhon juga menjelaskan, untuk kasus Paniai, Bupati telah meminta Kapolda dan Pangdam XVII/Cenderawasih segera membentuk tim gabungan untuk menyelesaikan kasus tersebut. (Baca: Hanya Bentuk Tim Penyelidikan, KontraS: Komnas HAM Makin Solid Sebagai Agen Impunitas).

 

“Saya rasa pikiran bupati ini sangat baik dan patut kita acungi jempol dan kita terus dorong supaya kasus ini bisa selesai dengan cepat,” tutur Jhon. (Baca: Ini Nama-nama Anggota Tim Penyelidikan Pelanggaran HAM Paniai).

 

Kata Jhon, dirinya telah mendapat informasi bahwa Minggu depan Komnas HAM akan turun mengunjungi Paniai. “Kami akan terus desak Komnas HAM untuk terus mengusut kasus ini sampai tuntas,” ujarnya.

 

Sementara itu, seperti yang dikabarkan Indopos Jakarta, bahwa Menteri PPPA, Yohana Yembise, merasa sangat berduka cita karena musibah tersebut terjadi menjelang perayaan Natal yang harus dilaksanakan warga setempat.

 

“KPP-PA pun tetap melaksanakan perayaaan Natal catatan akan mengunjungi Paniai untuk memberikan sumbangan kepada ibu-ibu dan anak-anak korban,” kata Yohana. (Baca: Neles Tebay: Pelaku Penembakan di Timika Cepat Diketahui, Sedangkan di Paniai?).

 

Yohana mengatakan, sumbangan berupa uang ini sebelumnya diberikan oleh Ibu Negara Iriana Jokowi. Kemudian Menteri PPPA ini menambahkan jumlah sumbangan kepada korban di Paniai. (Baca: Komnas HAM Harus Bentuk KPP-HAM, Bukan Tim Penyelidikan untuk Pemantauan).

 

“Jadi sumbangan yang kami beri adalah berupa uang. Setiap ibu kami memberikan Rp 35 juta. Dari ibu negara memberikan Rp 25 juta untuk setiap ibu dan saya tambahkan Rp 10 juta. Total masing-masing Rp 35 juta untuk lima korban,” papar Yohana.

 

Dirinya berharap, bantuan tersebut secepatnya akan diserahkan kepada korban oleh Hengky Kayame. Ia lalu akan menyerahkannya melalui kepala Badan Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Paniai. (Baca: DPR Papua Akan Surati PBB Jika Jokowi Tak Mampu Ungkap Pelaku Penembakan di Paniai).

 

“Beliau sudah katakan akan memberikan ke lima ibu melalui kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Paniai, secepatnya setelah kembali ke kabupaten akan diserahkan,” katanya. (Baca: AI: Tim Penyelidikan Pelanggaran HAM Paniai Harus Umumkan Temuan ke Publik).

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

MIKHA GOBAY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.